Omegasoft

white (1)

Bisnis

RENTENIR BUKAN SOLUSI MASALAH KEUANGAN ANDA

Bisnis

RENTENIR BUKAN SOLUSI MASALAH KEUANGAN ANDA

Ketika salah seorang keluarga sakit atau butuh uang untuk membayar spp sekolah anak, bagaimana cara mendapatkannya? Tentu saja dengan bekerja. Tetapi bagaimana kalau hal itu terjadi mendadak dan dalam jumlah yang besar sedangkan belum waktunya gajian? Hampir semua orang akan berfikir untuk mendapatkan uang itu dari meminjam. Beberapa solusi adalah meminjam uang saudara, teman, bank maupun rentenir. Cara ini akan mengeluarkan kita dari masalah secara instan. Tapi eiits, tunggu dulu! Itu tidak akan terjadi bila kita meminjam uang dari rentenir!

Memang meminjam uang dari rentenir sangat mudah sekali dan tanpa agunan! Bagi masyarakat kecil yang tidak bankable maka tidak akan berfikir jauh. Mereka akan lebih memilih rentenir dari pada bank yang sebenarnya lebih baik. Dan disitulah jerat rentenir dimulai. Rata-rata bunga yang dipatok rentenir sangat tinggi. Dimulai dari 25% hingga beranak-pinak menjadi berkali-kali lipat bila tidak bisa melunasi hingga jatuh tempo. Contohnya ibu Suryani di semarang yang meminjam uang di rentenir sebesar Rp 500rb maka perhitungannya ibu suryani menerima uang Rp 450rb (Rp 50rb untuk admin rentenir) dengan cicilan Rp 20rb selama 1 bulan. Berarti harus membayar Rp 600rb (25%). Lebih besar dibanding bunga bank yang 10-13% saja. Kalau sampai jatuh tempo maka bunga pun akan semakin bertambah. Bahkan tidak hanya membayar utang pokok tetapi bunganya saja akan sangat berat. Hal ini yang menyebabkan peminjam uang akan sulit lepas dari rentenir sehingga banyak masyarakat yang terjerat lingkaran setan rentenir. Bahkan tidak jarang pinjam dari rentenir untuk melunasi pinjaman di rentenir lain.

Rentenir mempunyai beragam cara agar seseorang mau menerima pinjaman disertai dengan bunga yang sangat tinggi. Segala bujuk rayu pun dilontarkan. Umumnya mereka menjanjikan mudahnya proses pinjaman, tidak seperti bank yang persyaratannya lebih banyak. Tetapi bila tidak hati-hati maka si peminjam akan masuk dalam pola jerat rentenir. Semakin lama hutang tersebut jatuh tempo maka rentenir akan semakin senang karena bunga berjalannya akan semakin tinggi. Yang artinya uang rentenir akan semakin bertambah. Dan bila tetap si peminjam tidak bisa membayar maka si rentenir bisa menyita barang berharga pemilik hutang. Tidak jarang si rentenir menjual barang yang dijaminkan tanpa memberitahu pemiliknya. Karena itu bila mempunyai masalah finansial sebaiknya masyarakat beralih ke alternatif lain yaitu melalui kredit bank, baik itu bank pemerintah pusat maupun daerah. Bank hanya menerapkan suku bunga yang ditentukan oleh OJK yaitu dikisaran 10-13% saja. Bandingkan dengan rentenir yang bunganya bisa dua kali lipat bunga bank. Karena itu meminjam uang di rentenir bukanlah solusi terbaik masalah finansial anda tetapi malah akan memperburuk keadaan.