Marketing Versus Sales, tim marketing (pemasaran) selalu bersaing dengan tim sales (penjualan). Fakta itulah yang kerapkali masih dihadapi perusahaan. Seorang sales selalu berpikir bahwa tim marketing seringkali tidak bertanggung jawab dan strateginya tidak relevan. Sementara, tim marketing kerapkali berpikir bahwa tim sales terlalu sombong dan malas. Bahkan, tim sales mengatakan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan sesuatu yang berguna dari tim marketing. Sebaliknya, tim marketing menganggap bahwa tim sales seringkali mengabaikan kontribusi mereka.
Kurang kompaknya antara tim marketing dan sales tidak boleh diendapkan terlalu lama. Perusahaan harus segera menciptakan jembatan guna menciptakan hubungan harmonis antara tim marketing dan tim sales. Berikut ini 10 tips yang dianjurkan Ruth P. Stevens, untuk membangun hubungan yang harmonis antara tim marketing dan tim sales.
1. Menunggu seorang sales untuk berubah adalah langkah yang sia-sia. Sales adalah tetap seorang sales. Jika seorang marketers memiliki masalah, maka sebagai pemasar, mereka harus menemukan solusinya. Lebih baik proaktif dan segera melakukan perubahan guna mencari solusi.
2. Baca rencana penjualan yang sudah ditetapkan tim sales. Jika kita (marketers) adalah mitra dari tim sales, maka marketers harus berbagi tujuan dengan tim sales guna mencapai goals secara bersama-sama.
3. Buatlah setiap komunikasi (antara tim sales dan marketing) sebagai langkah investasi. Ukur komunikasinya, buat benchmark, evaluasi, dan lakukan terus perbaikan secara rutin.
4. Buatlah rencana bersama dengan tim sales. Marketers harus mampu membawa tim penjualan di setiap tahap proses pemasaran. Tujuannya, untuk memahami kebutuhan tim sales dan mencapai goals secara bersama-sama.
5. Mintalah masukan dari tim sales. Marketers harus mampu menemukan jalan tengah yang masuk akal secara ekonomi, termasuk memenuhi kebutuhan dari tim sales dalam mengontrol setiap account yang dimiliki oleh tim sales.
6. Marketers harus terlibat dalam proses penjualan. Termasuk, memberikan perencanaan sekaligus arahan sesuai dengan kesepakatan awal dengan tim sales.
7. Buatlah rencana kompensasi untuk setiap penjualan. Termasuk, kompensasi imbalan jika mereka mampu menjalankan rencana marketing. Sebaliknya, berikan juga punishment untuk mereka yang mengabaikannya.
8. Dapatkan dukungan dari manajemen senior. Jika selama ini mereka melihat pemasaran sebagai pusat biaya, maka saatnya marketers menunjukkan kepada mereka angka penjualan yang dapat diraih dari strategi marketing yang sudah Anda rencanakan.
9. Berhati-hatilah ketika mengklaim hasil.
10. Wawancarai agen penjualan atau key account manager secara teratur.
[Sumber: mix.xo.id]