Fixed Asset Turnover Ratio adalah salah satu rasio keuangan yang penting dalam
menilai efektivitas penggunaan aset tetap oleh perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan
memanfaatkan aset tetap seperti pabrik, mesin, dan peralatan dalam operasional
bisnisnya untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini, semakin
efektif perusahaan dalam menggunakan aset tetapnya untuk menghasilkan
pendapatan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas.
Pengertian Fixed Asset Turnover Ratio
FixedAsset Turnover Ratio mengukur jumlah penjualan yang dihasilkan untuk setiap
unit aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini penting karena aset
tetap sering kali merupakan investasi besar yang dilakukan oleh perusahaan.
Penggunaan aset tetap yang efisien dapat berdampak langsung pada margin
keuntungan dan kelangsungan bisnis. Rasio ini dihitung dengan membandingkan
pendapatan bersih dari penjualan dengan nilai rata-rata aset tetap selama periode
tertentu.
Secara
umum, rasio ini digunakan oleh manajemen, investor, dan analis keuangan untuk
mengevaluasi kinerja operasional perusahaan. Rasio yang lebih tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan lebih efektif dalam menggunakan aset tetap untuk
mendukung penjualannya, sementara rasio yang lebih rendah dapat menunjukkan
bahwa aset tetap tidak digunakan secara optimal atau ada masalah efisiensi
dalam operasional perusahaan.
Cara Menghitung Fixed Asset Turnover Ratio
Rumus
dasar untuk menghitung Fixed Asset Turnover Ratio adalah sebagai berikut:
Fixed Asset Turnover Ratio = Rata-rata Nilai Aset Tetap
: Pendapatan Bersih dari Penjualan​
·
Pendapatan Bersih dari Penjualan: Ini adalah
total pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasanya
setelah dikurangi retur, diskon, dan potongan penjualan lainnya.
·
Rata-rata Nilai Aset Tetap: Nilai ini
biasanya dihitung dengan mengambil rata-rata dari nilai aset tetap pada awal
dan akhir periode pelaporan. Aset tetap mencakup properti, pabrik, peralatan, dan
aset jangka panjang lainnya yang tidak mudah dilikuidasi.
Contoh Perhitungan:
Misalkan sebuah perusahaan memiliki pendapatan bersih dari
penjualan sebesar Rp10.000.000.000 dan nilai aset tetap rata-rata selama tahun
tersebut adalah Rp2.500.000.000. Maka, perhitungan Fixed Asset Turnover Ratio
adalah:
Fixed Asset Turnover Ratio =Rp2.500.000.000
: Rp10.000.000.000​
= 4
Rasio ini menunjukkan bahwa untuk setiap satu rupiah yang
diinvestasikan dalam aset tetap, perusahaan mampu menghasilkan Rp4 dari penjualan.
Dengan kata lain, aset tetap perusahaan digunakan secara efisien dalam
menghasilkan pendapatan.
Interpretasi
Fixed Asset Turnover Ratio
Fixed Asset Turnover Ratio dapat bervariasi tergantung pada
industri. Industri dengan aset tetap yang tinggi, seperti manufaktur atau
transportasi, mungkin memiliki rasio yang lebih rendah dibandingkan dengan
industri yang lebih ringan aset, seperti jasa atau teknologi. Namun, secara
umum, rasio yang lebih tinggi dianggap lebih baik karena menunjukkan penggunaan
aset yang lebih efisien.
·
Rasio Tinggi: Mengindikasikan bahwa perusahaan menggunakan aset tetapnya
dengan sangat efisien untuk menghasilkan penjualan yang tinggi. Ini biasanya
dianggap sebagai tanda positif bagi investor dan manajemen.
·
Rasio Rendah: Bisa menunjukkan bahwa aset tetap perusahaan tidak digunakan
secara optimal, yang dapat menjadi tanda peringatan tentang efisiensi
operasional perusahaan. Rasio rendah juga bisa berarti adanya kelebihan
kapasitas atau investasi yang berlebihan dalam aset tetap.
Solusi
Omega Accounting untuk Menghitung Fixed Asset Turnover Ratio
Omega Accounting hadir sebagai solusi andal untuk memudahkan
perusahaan dalam menghitung dan menganalisis Fixed Asset Turnover Ratio. Dengan
Omega Accounting, perusahaan dapat secara otomatis menghitung rasio ini
berdasarkan data keuangan yang telah diinput ke dalam sistem. Aplikasi ini
menyediakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melacak dan mengelola aset
tetap, mencatat pendapatan penjualan, dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
Selain itu, Omega Accounting membantu perusahaan dalam memantau kinerja aset
tetap secara berkala, sehingga manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih
baik untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas. Omega
Accounting menjadi alat yang sangat berharga bagi perusahaan yang ingin
meningkatkan pengelolaan keuangan mereka di era digital.
Omegasoft adalah perusahaan pengembang perangkat lunak berbasis manajemen bisnis. Omegasoft menyediakan berbagai jenis sistem dan alat untuk membantu bisnis Anda menjadi autopilot, di antaranya adalah Omega POS (Aplikasi Kasir), Omega Accounting (Software Akuntansi), Omega Loyalty App (CRM), e-Commerce dan IoT (Internet of Things), Aplikasi Koperasi, software billing, dan sebagainya. Kami menyediakan semua yang dibutuhkan oleh semua jenis bisnsi untuk semakin berkembang. Kami meyakini apabila perkembangan teknologi komputasi dan informasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung dan memudahkan berbagai aktivitas bisnis, maka setiap bisnis di Indonesia dapat mencapai kemajuan secara berkelanjutan. Aplikasi dari Omegasoft berbasis online (Cloud Base) sehingga mempermudah Anda mengelola cabang-cabang bisnis Anda dari manapun dan kapanpun. Omegasoft juga menyajikan data vital mengenai bisnis Anda secara real-time dan mudah. Sehingga Anda dapat memperoleh insight bisnis Anda lebih dalam.